Dalam menjalankan bisnisnya Direktur Utama CV Yani Jaya sekaligus nominasi Inspiring Women Awards (IWA) 2021, Yani Mulyani tidak hanya menghitung keuntungan semata.
Perempuan yang menjalankan bisnis dalam bidang Trading Textile dan Garment serta Consultan Fashion ini, melakukan pemberdayaan salah satunya berkolaborasi bersama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjalankan bisnis konveksi.
Yani mengisahkan awal mulanya perusahaan yang dirintisnya sejak kuliah ini, melakukan pemberdayaan pelaku UMKM tersebut karena keterbatasan tempat produksi. Yani percayakan para pelaku UMKM ini untuk membuat berbagai produk fesyen, khususnya produk pendukung fesyen seperti aksesoris.
Lulusan Perpajakan Universitas Padjajaran (Unpad) dan Manajemen Universitas Islam Nusantara (Uninus) ini menjelaskan sistem kerja sama ini yaitu mengumpulkan produk dari UMKM tersebut.
Selanjutnya, perusahaan milik Yani mengolah lagi produk tersebut, menyesuaikan dengan produk yang dapat diterima di pasar lokal untuk kelas menengah atas.
“Kami memilih pemberdayaan UMKM untuk berbagi rezeki. Selain itu tujuannya untuk bersama-sama memajukan perekonomian bangsa kita. Dari level yang bawah sampai ke atas bersinergi sebagai siklus rantai perekonomian bangsa,” terang Yani kepada Simmanews, Rabu 20 Januari 2021.
Modal minus
Bisnis yang dirintis Yani, berawal dari hobinya dalam bidang busana. Ia mulai memproduksi fesyen saat mulai kuliah pada 1999. Yani memilih produk busana yang sesuai dengan segmentasi teman-teman kuliah.
Selain dijual kepada teman-temannya di kampus, Yani pun memasukkan produknya pada factory outlet yang ada di Kota Bandung.
“Semuanya saya lakukan sendiri dengan modal minus. Saya mengubah hobi ini menjadi penghasilan karena faktor kebutuhan ekonomi yang menuntut saya untuk bisa menjalankan usaha ini,” kenang Yani.
Baca juga:
- Pahit manis pengalaman Dina Maliah di dunia perhotelan
- Siapa perempuan inspiratif 2021? Simak jawabannya di Inspiring Women Awards 2021
Dengan segala ketekunan dan mau belajar hal-hal yang baru, bisnis Yani pun terus berkembang meskipun semuanya tak berjalan mudah.
“Membangun sebuah perusahaan tidak gampang, terutama dalam hal SDM (sumber daya manusia) yang bisa mengikuti cara kerja di CV Yani Jaya,” tuturnya.
Hambatan terberat, menurut Yani, ketika banyak SDM yang keluar dan masuk saat kebutuhan produksi tinggi. Kebetulan SDM yang keluar tersebut, telah Yani didik dari nol sampai lumayan paham dengan bidangnya di perusahaan.
“Dan sampai saat ini kita masih bongkar pasang sistem kerja sampai sesuai apa yang kita harapkan,” ujarnya.
Untuk itu, Yani mengatasi masalah tersebut dengan berbagai langkah dengan penerapan sistem kerja dan Yani langsung turun tangan langsung melakukan pemilihan calon karyawan.
“Supaya SDM yang terpilih untuk bergabung salah satu SDM yang memang punya niat untuk belajar dan mau berkomitmen dalam bersama-sama memajukan perusahaan. Untuk sistem kerja adanya kontrak kerja salah satunya,” urainya.
Nominasi IWA 2021
Terkait keterpilihannya sebagai nominasi IAW 2021, Yani mengaku ini menjadi tanggung jawab yang berat karena menurutnya lebih banyak wanita lain yang lebih sukses dan maju.
“Tetapi saya pun berpikir dengan predikat ini, niat saya memberikan support untuk wanita Indonesia lainnya,” tegasnya.
Sehingga wanita tidak dilihat sebelah mata oleh pihak lain, kendati begitu bukan berarti merasa lebih dari pria.
“Tetap kita butuh support dari suami, anak, dan keluarga. Dengan predikat ini saya bisa mendorong melahirkan wanita-wanita Indonesia yang hebat lebih dari saya. Tanpa meninggalkan kodrat dan kewajiban sebagai mestinya,” pungkasnya. (Yatni Setianingsih/Simmanews)
Baca juga:
- Perlu rapid test antigen? Ini inovasi Unpad yang akurasinya mencapai 91,5%
- Program Wayandu: Inovasi PKK Desa Sayati agar ibu rajin ke Posyandu
- Pandemi Covid lahirkan inovasi bisnis bagi jurnalis dan tukang sayur ini
- Ariel Noah tentang vaksin Covid-19 : saya lebih baik duluan
- Generasi muda Sayati unjuk gigi tari jaipong